Donderdag 07 Mei 2015

Pemeriksaan Akuntansi 2 LAPORAN AUDIT MANUFAKTUR PADA PT. RST





Pemeriksaan Akuntansi 2
LAPORAN AUDIT MANUFAKTUR PADA PT. RST



logo_gunadarma2
 










DISUSUN OLEH :

IRMA YONA MARANTIKA   (23212810)
JESSICA ODILIA PUTRI  (23212932)


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015



Kepada
Yth, Direktur PT. RST
Di Depok

          Kami telah melakukan audit atas Operasi dan Produksi pada  PT. RST.  Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang kegiatan Operasi dan Produksi yang terjadi dalam perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai tepat jumlah, tepat mutu, tepat hasil produksi, dan biaya yang rendah. Audit atas Operasi dan Produksi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan saran perbaikan atas kekurangan kegiatan operasi dan produksi perusahaan agar dimasa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.

          Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I               : Informasi Latar Belakang
Bab II              : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III             : Rekomendasi
Bab IV             : Ruang Lingkup Audit

          Dalam melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,dukungan, dan kerjasama dari berbagai yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.


BAB I
INFORMASI LATAR BELAKANG


PT. RST yang berlokasi di Jakarta. PT. RST  bergerak dibidang produksi industri pangan. Tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Perusahaan menghasilkan beberapa macam produk makanan dan minuman. Bahan baku yang digunakan masih bahan baku lokal yang diperoleh dari pemasok. PT. RST memiliki waktu kerja pukul 08.00 – 17.00 per hari (6 hari kerja). Produksi disusun berdasarkan batch-batch yang lebih mengutamakan optimalisasi pengolahan bahan yang tersedia.

Tujuan dilakukannya audit adalah :
  1. Menilai apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (pasar).
  2. Menilai apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah secara cermat menghubungkan santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan.
  3. Menilai apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang dimiliki perusahaan.
  4. Menilai apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
  5. Menilai apakah penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses secara ekonomis, efektif, dan efisien.
  6. Menilai apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya produk yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang telah ditetapkan.
  7. Menilai apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan perusahaan.

BAB II
KESIMPULAN AUDIT


Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:

Kondisi:
1.      Didalam jadwal induk produksi perusahaan tidak mampu meminimumkan biaya persediaan, biaya setup mesin, upah lembur, waktu sumberdaya menganggur
2.      Tidak ada nya jadwal yang selaras pada fungsi-fungsi bisnis lain yang ada pada perusahaan.

Kriteria:
1.      Jadwal induk produksi yang akurat dapat meminimumkan biaya seperti :
a)      Biaya persediaan dan penyetelan (setup) mesin
b)      Biaya kerja lembur
c)      Waktu sumberdaya menganggur
d)     Penentuan tingkat persediaan yang optimal.

2.      Jadwal fungsi-fungsi yang selaras dapat dicapai apabila aktivitas produksi mulai dari kebutuhan bahan baku, penggunaan dan pemeliharaan fasilitas produksi sampai dengan pelepasan produk kepasar telah dituangkan dalam jadwal produksi yang terintegrasi dengan jadwal pada fungsi-fungsi yang lain.

Penyebab:
  1. Tidak adanya jadwal induk produksi yang disusun secara  efektif.
2.     2.  Jadwal fungsi-fungsi bisnis yang tidak selaras dengan fungsi produksi yang lain


Akibat:
1.      Timbulnya biaya yang tidak terkendali dalam melakukan proses produksi yang mengakibatkan adanya biaya lain-lain yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

2.      Jadwal fungsi yang tidak selaras mengakibatkan adanya aktivitas produksi yang menghambat proses penyelesaian produk yang akan dilepas kepasaran sehinnga tidak berjalan dengan efektif.



BAB III
REKOMENDASI



Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang menjadi pusat perhatian. Kelemahan ini meliputi :

1.   1.    Kelemahan yang terjadi pada jadwal induk produksi yang tidak mampu meminimumkan biaya persediaan, biaya setup mesin dan waktu sumber daya.
2.   2.    Kelemahan jadwal induk produksi yang tidak selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi lain.


Atas seluruh kelemahan yang terjadi maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi yang dapat diambil untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi :
1.      1. Perusahaan harus mampu meminimumkan biaya-biaya yang dapat dikeluarkan oleh perusahaan agar dapat menciptakan laba.
2.   2.    Perusahaan harus membuat kebijakan agar jadwal induk produksi dapat selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi bisnis lainnya.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya agar dapat diperbaiki sehingga tidak mengakibatkan hal buruk bagi perusahaan di masa yang akan datang.


BAB IV

RUANG LINGKUP AUDIT


Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah kegiatan produksi dan operasi. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian manajemen proses produksi, personalia yang bertugas dalam proses produksi, dan aktivitas proses produksi yang dilaksanakan.

Dinsdag 05 Mei 2015

LISTENING COMPREHENSION



LISTENING COMPREHENSION

Waktu = 35 menit (termasuk pembacaan petunjuk pelaksanaan untuk setiap bagian) Tes ini memberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan memahami percakapan dan pembicaraan dalam bahasa Inggris. Listening Comprehension Test terdiri dari 3 (tiga) bagian:

Part A : SHORT DIALOGUE (DIALOG PENDEK)
Pada bagian ini, akan ada percakapan singkat antara dua orang. Setelah percakapan, pertanyaan yang berhubungan dengan percakapan tersebut akan diberikan. Baik percakapan dan pertanyaan tidak akan diulangi.

Part B : LONG CONVERSATION (PERCAKAPAN PANJANG)
Pada bagian ini, akan ada percakapan dengan topik santai antara mahasiswa dengan durasi sekitar 60-90 detik. Setelah percakapan panjang selesai akan diikuti oleh sejumlah pertanyaan pilihan ganda yang kesemuanya merujuk pada percakapan panjang tersebut.

Part C : TALKS (PEMBICARAAN)
Pada bagian ini, akan ada beberapa pembicaraan dengan durasi sekitar 60-90 detik tentang kehidupan sekolah atau perkuliahan, masing-masing diikuti dengan pertanyaan pilihan ganda.

1.1  Dialog Pendek
SKILL 1: RESTATEMENT (Pernyataan Kembali)

Seringkali jawaban yang benar untuk sebuah pertanyaan dalam bagian dialog pendek adalah jawaban yang berisi penyajian kembali ide-ide dalam baris terakhir dari dialog.

Skill 2: NEGATIVES (Pernyataan Negatif)
Pernyataan negatif seringkali digunakan dalam dialog singkat. Respon yang paling umum respon untuk pernyataan negatif adalah pernyataan positif yang mengandung sebuah kata dengan arti yang berlawanan.

Skill 3: SUGGESTIONS (Saran)
Saran juga sangat umum digunakan dalam dialog singkat.

Skill 4: PASSIVE
Kadang-kadang sulit untuk mengerti siapa atau apa yang melakukan tindakan dalam kalimat pasif. Masalah ini sering diujikan dalam dialog singkat.

 
Skill 5: WHO and WHERE (Apa dan Dimana)
Keduanya sering digunakan dalam dialog singkat dengan tujuan menarik semacam kesimpulan. Dalam hal ini jawabannya tidak jelas dinyatakan, melainkan harus dapat disimpulkan berdasarkan klausa yang diberikan dalam dialog. Salah satu jenis kesimpulan yang umum di bagian tes ini adalah meminta Anda untuk menentukan siapa pembicara itu, berdasarkan clause dalam dialog.

Skill 6: AGREEMENT (Persetujuan)
Ungkapan persetujuan lazim digunakan dalam dialog singkat. Berikut contoh yang menunjukkan perjanjian dengan pernyataan positif.

1.2  Percakapan Panjang
Pembicaraan panjang seringkali berkisar tentang beberapa beberapa aspek dari sekolah (betapa sulitnya sebuah mata kuliah, bagaimana menulis sebuah makalah penelitian,  bagaimana cara mendaftar untuk kursus, dsb) atau tentang kehidupan secara umum (menyewa apartemen, bermain olahraga, pergi ke bank). Percakapan juga dapat berupa kehidupan umum di Amerika Serikat (desalinasi pasokan air, daur ulang produk yang digunakan, kerusakan dari badai atau tipe lain dari fenomena alam). Percakapan panjang akan diikuti beberapa buah pertanyaan yang merujuk dari tema yang sama.

1.3. Pembicaraan Panjang
Topik pembicaraan sering tentang beberapa aspek kehidupan sekolah atau topik dalam  berita. Pembicaraan panjang bisa juga diperpendek dengan tema perkuliah di perguruan tinggi Amerika dan universitas luar negeri lainnya. Dari sebuah long talks akan diberikan beberapa pertanyaan dalam tema yang sama.